Kamis, 18 Agustus 2011

Bocah Umur 7 Tahun Bertubuh Seperti Kurcaci

Ketika saya sedang asyik membuka Facebook, saya dapat link untuk berita ini di kotak sponsor yang ada di bagian kanan Facebook. Setelah saya membuka link dari berita ini, saya baru mengetahui ternyata berita ini sudah ada sejak Maret 2011 lalu (maklum gak update. hehehe). Jadi, mungkin ada di antara anda yang telah mengetahui berita ini. Tapi, apa salahnya jika saya mempostingnya lagi disini. Siapa tau ada yang belum pernah mendengarnya dan berita ini juga dapat menambah pengetahuan anda. Silahkan anda baca berita selengkapnya, seperti yang telah saya kutip dari VIVAnews.
Tingginya 84 centimeter. Berat badan 7,7 kilogram. Kira-kira setara dengan anak berusia 18 bulan.  Padahal Kenadie Jourdin- Bromley sudah berusia 7 tahun. Anak seusia dia sudah masuk sekolah dasar. Bentuk dan ukuran tubuh Kenadie memang tergolong langka. Para dokter ahli yang meneliti menegaskan bahwa bocah ini mengalami kelainan yang disebut dwarfisme primordial. Tubuhnya mirip kurcaci. "Ini benar-benar dunia yang besar baginya," kata Brianne Jourdin, ibu dari Kenadie di acara “Good Morning America,” dikutip dari ABC News.

Kenadie Jourdin- Bromley (keef.tv)

Meski ada kemungkinan badan si bocah berkembang, para dokter memperkirakan bahwa tinggi bocah ini tidak pernah bisa mencapai ukuran normal. Dan kesehatannya akan selalu terancam. Sebab, tulang primordial dwarf-nya sangat tipis. Kondisi ini akan membuatnya rentan terhadap penyakit berbahaya, seperti scoliosis dan jantung.

Ancaman terbesar bagi kesehatan Kenadie yang harus diawasi seumur hidupnya ialah risiko aneurysm, tonjolan di pembuluh darah yang tiba-tiba bisa meledak dan menyebabkan kematian.

Saat dilahirkan, Kenadie beratnya hanya 1,1 kilogram dengan tinggi badan 28 centimeter. "Saya hanya ingin mendengar ia menangis. Jika ia menangis itu bisa menjadi tanda bahwa dia masih hidup. Tapi saat itu kami hanya mendengar suara meong, seperti suara kucing kecil,” kata Jourdin.

Kepalanya bahkan sangat kecil dan dia kehilangan sebagian dari otaknya. "Mereka (dokter) mengatakan kepada kami bahwa dengan otak itu, tidak akan bisa berfungsi. Dia tidak pernah pergi berjalan, tidak pernah akan berbicara," kata Jourdin.

Kenadie begitu kecil dan perawat memanggilnya "Thumbelina." Meski demikian ibu Kenadie terus berjuang agar putrinya memiliki kehidupan yang normal.

Meski tubuhnya kecil, Kenadie tetap sibuk dengan segala macam aktivitas layaknya anak normal seusianya, seperti menghadiri kelas dansa dan pergi ke sekolah.

"Saya berpikir bahwa anak-anak lain di kelasnya, mereka telah sampai pada titik di mana mereka hanya melihat dirinya sebagai salah satu dari anak-anak," kata Jourdin.

Dia mungkin saja kerdil, tapi Kenadie memiliki emosi raksasa dan bisa saja mengalami mood swings. Semula, Brianne Jourdin takut Kenadie bisa mengalami pubertas dini, tetapi kemudian dokter mengatakan tidak menemukan bukti itu.

"Harapan saya untuk masa depan Kenadie, aku ingin dia bahagia," kata Jourdin. "Aku ingin dia tersenyum dan menjadi sukses."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitors