Sabtu, 12 November 2011

Daftar Sniper Top Sepanjang Sejarah

Pada postingan saya kali ini, saya akan mengangkat tema mengenai para Sniper Top sepanjang sejarah. Anda tentu tau kan apa itu sniper? Sniper atau Penembak Runduk, adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

Ternyata di dunia ini banyak sekali nama-nama sniper yang terkenal sepanjang sejarah dan ada yang berasal dari Indonesia. Sniper-sniper tersebut dinilai hebat karena kemampuan menembak musuh dari jarak yang cukup jauh, ada pula karena jumlah Kill Hit paling banyak, ada pula yang terkenal karena berjuang membela bangsa dan negaranya. Berikut akan saya tampilkan daftar-daftar Sniper TOP sepanjang sejarah yang berhasil saya temukan dari berbagai sumber :

1. Pembunuh Mayjend John Sedgwick pada Perang Sipil di AS
Pertempuran paling berdarah di AS ini ternyata melahirkan sebuah sejarah sniper dunia, ketika seorang Jenderal karismatik dari Utara yang bernama John Sedgwick tewas diterkam timah panas oleh seorang pasukan Konfederasi dari jarak yang sangat jauh pada waktu itu yaitu, sekitar 1,000 yards (910 m) dalam sebuah pertempuran yang disebut Battle of Spotsylvania Court House, Pada 9 Mei 1864.
Mayjend John Sedgwick
Mayjend John Sedgwick

2. Simo Hayha
Mungkin inilah sniper yang paling terkenal di dunia karena membukukan rekor kill hit paling tinggi, yaitu membunuh sekitar 542 prajurit Rusia dalam periode Winter War(1939-1940). Julukan bagi si Simo Haya ini adalah “White Dead” karena tentara Finlandia ini selalu menggunakan baju berwarna putih sebagai kamuflase karena medan pertempurannya di area bersalju. Yang sungguh luar biasa adalah Simo Haya hanya menggunakan senjata bold action standar tanpa menggunakan teleskop, cukup dengan iron sight ato pisir besi biasa! Bagi Simo, penggunaan teleskop pada area bersalju justru akan merugikan karena akan memantulkan cahaya dan persembunyian si sniper akan mudah diketahui.
Simo Haya
Simo Hayha

3. Lyudmila Pavlichenko
Kalo soal emansipasi wanita, AS harusnya banyak belajar dari seteru abadinya, Rusia. Ketika wanita AS masih berkutat pada hal-hal dapur dan sejenisnya, wanita Rusia sudah punya pahlawan. Lyudmila Pavlichenko adalah salah satu dari sekian tentara merah wanita Rusia yang bertempur pada era perang dunia kedua. Yang membuat dia sangat luar biasa adalah kemampuan menembaknya sangat luar biasa, dimana pada masa itu Lyudmila membukukan kill hit sebanyak 309 jiwa, termasuk 36 sniper NAZI Jerman namun sayang, dia terkena serangan mortar dan harus ditarik dari medan pertempuran. Pada masa pemulihan luka itu, Lyudmila berkunjung ke negara AS dan Kanada dalam rangka propaganda Uni Soviet. Dia pun bertemu dengan Franklin D. Roosevelt di White House dan menjadi warga Rusia yang pertama kali bertemu presiden AS di White House. Setelah sembuh pun Lyudmila tidak diterjunkan di medan pertempuran lagi, hanya dijadikan instruktur untuk sekolah sniper, hingga perang usai. Ia dianugrahi medali Gold Star of the Hero of the Soviet Union dan wajahnya dijadikan stampel prangko.
Lyudmila Pavlichenko
Lyudmila Pavlichenko

4. Vasily Zaytsev
Pernah nonton film yang dibintangi oleh Jude Law yang berjudul 'Enemy At The Gates'? Film ini mengangkat kisah seorang Sniper Top pasukan Uni Soviet yang bernama Vasily Zaytsev. Vasily dianggap sebagai sniper paling berbahaya bukan karena jumlah kill hit yang mencapai 149 kills dan 400 yang belum bisa dikonfirmasi, tapi karena duel mautnya dengan sniper top dari Jerman, yaitu Heinz Thorvald. Duel antar sniper ini kerap kali terjadi di Stalingrad, dimana para sniper ini kerap harus berpindah tempat dari puing satu ke puing yang lain dan kadang harus menggali agar tidak diketahui musuh, yang sangat dikenal dengan sebutan War of the Rats. Dan pada akhirnya duel sniper ini dimenangkan oleh Vasily Zaytsev dengan tembakan jitu di kepala Heinz Thorvald setelah berhasil memperdaya sniper top Jerman tersebut
Vasily Zaytsev
Vasily Zaytsev

5. Francis Pegahmagabow
Seorang prajurit Aborigin paling berani dalam sejarah militer kanada dan merupakan sniper paling ditakuti pada masa PD1.  Tiga kali memperoleh Medali Militer dan terluka serius. Tercatat telah menembak mati 378 Tentara Jerman dan menangkap 300 lainnya. Pada masa hidupnya ia pernah menjabat sebagai anggota dewan, sebagai aktivis dan pemimpin  pada beberapa organisasi First Nations.
Francis Pegahmagabow

6. Chuck Mawhinney
Pada perang Vietnam, ada dua nama sniper AS yang sangat terkenal, yaitu Carlos Hathcock dan Chuck Mawhinney. Nama Chuck mungkin tidak seterkenal Carlos Hathcock yang mampu membunuh seorang jenderal Vietnam Utara di sarangnya. Tapi bila dilihat dari jumlah kill hit yang dikumpulkan, Hathcock harus angkat topi kepada Mawhinney dengan membukukan rekor 103 kills sedangkan Hathcock hanya membukukan 93 kills. Namun demikian, si Mawhinney tidak ingin terlalu mengekspose hal tersebut dan lebih memilih hidup tenang dan melupakan semua kenangan tentang Vietnam.
Chuck Mawhinney
Chuck Mawhinney

7. Adelbert F. Waldron III
salah satu sniper paling terkenal di AS sebelum hathcock dan Mawhinney, dengan catatan rekor kill 109. hanya dengan menggunakan senapan M21, dia mampu menciptakan rekor luar biasa, jarak tembak efektif M21 pada saat itu hanya mampu mencapai 800 meter, namun dengan ketelitian luar biasa, dia mampu menembak seorang vietkong jarak 950 meter!, dan dia juga terkenal karena kemampuan menembak objek yang bisa dikatakan “sulit” bagi sniper lain pada waktu itu. Adelbert meninggal pada 18 oktober 1995 di california pada usia 62 tahun.
Adelbert F. Waldron III
Adelbert F. Waldron III

8. Carlos Hathcock
Kehebatan dan bakat alamnya sangat mengagumkan. Biasanya bila seorang sniper selalu ditemani oleh satu orang spotter yang bertugas sebagai asisten dan pengukur jarak tembak bagi sniper. Namun Hathcock mampu bekerja sendirian ketika mendapat tugas untuk membunuh seorang jenderal Vietnam Utara sendirian di sarang musuh! Selain itu, Hathcock mempelopori penggunaan senapan kaliber 0.5 inchi sebagai senjata sniper jarak jauh. Yaitu dengan memodifikasi .50-caliber M2 Browning Machine Gun sebagai senjata sniper dengan menempatkan teleskop di atasnya, dan memecahkan rekor menembak mati seorang vietkong sejauh 2.500 yards ato sekitar 2.275 meter! Dari sinilah muncul pemikiran untuk melahirkan senapan kelas berat (heavy sniper rifle) untuk jarak yang sangat jauh maupun untuk menembak obyek berat seperti ranpur (kendaraan tempur).
Carlos Hathcock
Carlos Hathcock

9. Rob Furlong
Setelah berpuluh2 tahun rekor menembak jauh Hathcock tidak tergoyahkan, akhirnya rekor lama ini dipecahkan oleh seorang Sniper dari Kanada, Rob Furlong, ketika dia dan bersama rekannya di medan ganas Afghanistan pada operasi berjuluk Anaconda pada tahun 2000. Tepatnya di lembah Shah-i-Kot,Furlong berhasil merubuhkan seorang pengamat mortir Al-Qaeda dari jarak yang sangat jauh, yaitu 2.430 meter (2.657 yd / 1.509 miles)! dengan menggunakan senapan MacMillan tac-50.
Rob Furlong
Rob Furlong

10. Pembunuh Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler Pada Masa Perang Aceh I
Perang Aceh I yang dipimpin oleh Jenderal Kohler sebenarnya cukup sukses dengan berhasil mencaplok Mesjid kebanggaan rakyat Aceh, yaitu Masjid Raya Baiturrahman. Namun pada tanggal 14 April 1873 ketika sang jenderal sedang menginspeksi di areal mesjid tersebut, tiba-tiba seorang penembak bangsa Aceh dalam posisi merunduk melepaskan tembakan dari jarak 100 meter dan mengenai jantung sang jenderal. Beberapa saat kemudian sang jenderal itu tewas. Peristiwa tersebut tentu mengejutkan para pasukan kompeni ini dan akhirnya sang pahlawan si pembunuh Jenderal itu gugur diberondong peluru oleh pasukan kompeni.

11. Timothy Murphy
Timothy Murphy banyak berjasa dalam perang kemerdekaan Amerika 4 Juli 1776. Pertempuran Saratoga adalah titik balik dari perang revolusioner Amerika. Murphy adalah seorang riffle's man di Morgan's Kentucky yang bersenjata senapan laras panjang, ia berhasil menembak jatuh Jenderal Simon Fraser dari jarak hampir 500 meter menggunakan laras panjang sejenis Rifles. Perlu diketahui senjata laras panjang era itu, memiliki ketepatan sangat minim, karena produksi senjata zaman itu masih sangat sederhana.

12. Adelbert F. Waldron
Dikonfirmasi telah 109 kali berhasil menembak. Ketika suatu sore ia naik perahu "Tango Boat" untuk melakukan patroli di sepanjang sungai Mekong, tiba-tiba seorang penembak jitu menembaki Vietkong perahu mereka. Awak kapal patroli otomatis mengambil posisi untuk menemukan orang-orang sniper Vietkong bersembunyi di sungai, jarak 900 m lebih. Sersan Waldron kemudian mengambil pistol, dan ia akhirnya berhasil menembak sniper Vietcong yang berada di atas pohon-pohon palem dari sebuah kapal patroli yang bergerak. Hanya ia yang bisa melakukannya. 
http://historywarsweapons.com/wp-content/uploads/image/Waldron_Adelbert_Sniper.JPG 
Adelbert F. Waldron 

13. Juba
Juba, Sang Penembak Jitu (Sniper Baghdad) yang terkenal dan kebanggan tersendiri untuk Pasukan Tentara Islam di Iraq. Ketika Status Negara Islam Iraq dibentuk, ia melepaskan diri dari Tentara Islam di Iraq dan bergabung bersama Daulah (negara) Islam Iraq. Juba adalah laki-laki yang Berharga ribuan orang. Ia sangat cemerlang di dalam banyak seni peperangan, tidak hanya menjadi Penembak Jitu, tetapi juga bisa membuat Bom dan ledakan dan membina Missil dan Roket. Ia sengaja menampilkan beberapa video propaganda. Kedua dari video ini menunjukkan Juba mengaku telah menembak 645 tentara Amerika. Beberapa media Arab akhirnya mengungkap bahwa Juba dikhianati oleh seorang pengkhianat sewaan US dan dibunuh. Namun media Amerika masih dibingungkan oleh pertanyaan yang belum terjawab, apakah Juba adalah seorang individu, ataukah berperan bersama antara beberapa individu?
http://arrahmah.com/images/stories/sniper_baghdad1.jpg 
Juba

14. Thomas Plunkett
Dia adalah seorang prajurit Irlandia dan dikenal karena penembakan Jenderal Perancis, Auguste-Marie-François Colbert menggunakan senapan Baker selama kemunduran Monroes ditahun 1809.Perlu diingat bahwa senapan ditahun 1809 jauh berbeda dari senapan modern sekarang ini. Mungkin kita mengira itu hanya kebetulan saja. Akan tetapi, setelah menembank Jendral itu, ia mengisi peluru dan kembali menembak pimpinan terompet yang datang menolong sang Jendral. Ini membuat ia menjadi salah satu penembak terbaik sepanjang masa.
Thomas Plunkett

15. Sersan Grace
9 Mei 1864, Sersan Grace adalah seorang penembak jitu konfederasi. Selama pertempuran Spotsylvania, ia membidik Jenderal John Sedgwick pada jarak 1.000 yards menggunakan senapan Inggris, Whitworth Rifle. Ingat, saat itu tahun 1864, jadi 1.000 yards tergolong sangat jauh.Saat penembak jitu lainnya menembak, anak buah Sedgwick membungkuk untuk melindunginya. Sedgwick kemudian berdiri dan menolak untuk dilindungi. Ia berteriak pada anak buahnya “Apa? Kalian menghindar dari sebuah peluru ? Apa yang akan akan anda lakukan ketika mereka menembakkan sejumlah peluru? Saya sangat malu kepada kalian. Mereka bahkan tidak mungkin menembak gajah pada jarak seperti ini “. Kemudian anak buahnya mahan diri untuk tidak melindungi sang Jendral. Beberapa detik kemudian, tembakan Grace tepat mengenai bagian bawah mata kiri Jendral Sedwick.
Photobucket
Sersan Grace

16. Erwin Konig
Erwin Konig aka Heinz Thorvald (died c. 1942) tercatat menembak mati 400 orang, merupakan kampiun Wehrmacht sniper yang diduga terbunuh oleh sniper tentara merah legendaris Vasily Zaytsev pada periode pertempuran Stalingrad. Konig pernah disinggung pada memoar Zaytsev sebagai sniper dan dalam buku buku nonfiksi(1973) William Craig berjudul Enemy at the Gates: The Battle for Stalingrad. Pada tahun 2001 film Enemy at the Gates menceritakan duel antara Zaytsev dan König pada hari-hari terakhir pertempuran di Stalingrad.
Heinz Thorvald

17. Ivan Sidorenko
Ivan Sidorenko (born September 12, 1919) Mantan anggota tentara merah bertugas selama PD2. Merupakan salah satu sniper paling ditakuti pada masa itu, tercatat telah menembak mati lebih dari 500 orang.. wow!! Namun ternyata pretasi Sidorenko tidak terlalu unik karena beberapa sniper soviet pada masa itu juga memiliki catatan pretasi yang tidak jauh berbeda bahkan Simo Häyhä tercatat telah menembak mati 505 orang.
Ivan Sidorenko

18. Henry Norwest
Henry Norwest (May 1, 1884– August 18, 1918) bertugas pada masa PD1. Seorangmantan pekerja ranch dan pemain rodeo, Ia pernah bertugas di kepolisian Northwest Mounted hingga september 1915, setelah itu bergabung dengan tentara Kanada. Selama 3 tahun masa tugasnya di 50th Canadian Infantry Battalion, telah melakukan aktivitas sniping dengan rekor 115 tembakan fatal. norwest merupakan Sniper yang luar biasa, hal yang membuatnya berbeda dari yang lain adalah taktik grilyanya yang luar biasa dan keahliannya dlm berkamuflase. Keahliannya itu membuatnya ditugaskan pada misi pengintaian di “no man’s land” atau dibelakang garis musuh.

19. Billy Sing
Billy Sing DCM (1886 – 19 May 1943) adalah prajurit Australia yang bertugas pada masa PD1. Merupakan sniper ternama pada masa pertempuran Gallipoli. Sing bertugas dengan spotter (pengintai) Ion Idriess (yang kemudian menulis  “Desert Column”, “Cattle King”, “Lassetter’s Last Ride”), dan kemudian Tom Sheehan. Tercatat menembak mati 150 orang namun pada 23 Oktober 1915, Jenderal William Birdwood, komandan tentara Australia dan New Zealand memuji Sing atas keberhasilannya menembak mati 201 musuh.

Billy Sing

20. Craig Harrison
Pria ini lahir pada tahun 1975, dan merupakan Kopral dari kavaleri Household di pasukan Angkatan bersenjata Inggris. Ia merupakan pemegang rekor penembak terjauh dalam perang sekarang ini. Dengan rekor pada jarak 2.475m meter atau sekitar 2.707 yard. Posisi kedua , seperti yang kita tahu adalah Rob Furlong dari Kanada. Rekor Craig Harrison ini tercipta pada tahun 2009, saat berperang melawan pasukan Taliban. Menurut wawancaranya, tembakan pertama tepat mengenai perut pejuang Taliban yang memegang senapan mesin. Ketika pejuang lainnya mengambil senjata mesin dari korban pertama itu, tembakan kedua Harrison mengenai sampingnya. Kedua pejuang itu tewas seketika.
Photobucket 
Craig Harrison

1 komentar:

Visitors